Pages

Labels

Kamis, 14 Maret 2013

SAMPUL

trust... hal yang sulit untuk di dapatkan tetapi apabila lepas maka akan susah untuk di kembalikan.
edisi wisdom in the air menyatakan perlu 3 hal dalam mebangun hal tersebut.
apakah itu?
salah satu nya adalah penampilan awal. mengapa penampilan awal? yah karena secara terstruktur sebagai seorang manusia maka persepsi awal yang terbentuk adalah secara inderawi.
'don't judge the book by the cover' adalah pepatah yang sangat tidak sesuai dengan kondisi realita... ya, setiap penilaian pasti akan terbentuk di awal kerena adanya intekrasi indera. jangan heran bila angka penipuan kelas atas lebih banyak memakan korban (dari segi jumlah jumlah dan nominal) karena si korban sudah lebih awal "trust" kepada sang penipu... tapi trust itu hilang ketika sadar telah di tipu.
karenya sampul itu memilki syarat yaitu menarik, menimbulkan rasa ingin tahu dll...
sampai kesan awal selalu ditekankan saat memulai sebuah interview.. kata iklan 'kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah anda'
yup.. thats it... perbaiki 'sampul' karena apapun itu, itu adalah awal sebuah 'TRUST'

Bromo 'Negeri di awan'.. Bahkan 'bule' pun kedinginan

Bromo.. famous traveller destination in east java.
yah itulah gelar yang mungkin saya lekatkan pada destinasi wisata ini. saya menyebutnya 'famous' karena ternyata menjadi salah satu destinasi wajib para treveller/backpacker mancanegara.

saya memulai perjalan ke bromo via malang. start dari terminal arjo sari ke terminal probolinggo. karena referensi yang minim soal tarif bus ke probolinggo dan malu bertanya akhirnya sistem copy paste pun jdi strategi. Mengetahui tarif dari uang kembalian penumpang lain yang lebih duluan membayar :-) .. yah dan ternyata efektif (tarif Rp. 13.000,- nett).
dari terminal probolinggo saya brangkat ke luar terminal sesuai hasil googling bahwa minibus ke bromo mangkal di luar terminal. sambil menunggu minibus penuh ternyata banyak traveller lain yang berdatangan smua dengan gaya unik B-)
pertama, seorang malaysian yang membawa sepeda lipat, lalu datang lagi bule prancis dengan tumpangan oleh anggota TNI serta minta rokok pada supir dan ingin membeli rokok eceran di warung.. Bule kere -,-
tak lama berselang pasangan atheis dari belanda nick dan susan, dan datang lagi dengan sebuah angkot turki, aussy, dan italy, serta terkahir rombongan traveller jakarta.

akhirnya minibus pun berangat ke desa cemaralawang (tarif Rp. 25.000,- nett/org). selama perjalanan ada percakapan antar 2 wisman yang membuat saya geram. pada saat bule aussy menyalakan rokok dalam minibus sementara si turki menyatakan keberatan dgn alasan bahwa ini di dalam kendaraan umum tetapi si aussy neletuk dengan berkata 'easy man, this is Indonesia. Does'nt matter to smoke in public transportation' ... F lah buat kau.

tiba di cemara lawang nginap di penginapan sederhana (Rp. 100.000,- /room) saya berbagi kamar dengan si malaysia dan satu penginapan dengan rombongan jakarta. yang lain terpencar.

ke penanjakan dan bromo dmana smua orang prefer untuk naik jeep saya dan rombongan jakarta 'menunggangi OJEK' B-) lebih murah dan destinasi bisa lebih banyak, penanjakan, bromo, bukit teletubies dan lautan pasir.
satu hal yang berkesan di bromo yaitu... DINGIIIINNN sampai pasangan belanda (nick dan susan) saat saya ngobrol di warung saat malam hari bkg.. its so cool in bromo..